Dilansir dari Womens Health (6/9) setiap orang memiliki waktu makan yang berbeda-beda. Ini tergantung aktivitas, kondisi tubuh serta sistem pencernaannya.
Ada yang bangun tidur langsung makan sarapan namun ada juga yang menikmati sarapan saat tiba di kantor. Khusus untuk waktu sarapan, para ahli gizi merekomendasikan waktu yang tepat.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Makan sarapan pada jeda waktu ini berpengaruh pada nafsu makan serta gula darah cenderung lebih stabil sepanjang hari," kata Shank.
Ketika makan di waktu yang tidak tepat maka gula darah cenderung tidak stabil. Hal ini yang kemudian memberi dampak negatif pada tubuh. Shank mengatakan jika gula darah tak stabil maka akan muncul reaksi cepat lapar dan membuat nafsu makan meningkat.
"Saat kita bangun tidur, tubuh memerlukan jeda setelah berpuasa semalaman," tambah Shank. Tak peduli Anda bangun pukul 6 pagi atau siang, beri waktu dua jam sebelum menyantap menu sarapan.
Jeda waktu dua jam ini berlaku untuk semua orang. Namun, bagi penderita diabetes semakin lama jeda waktu sarapan maka semakin baik.
![]() |
"Jika Anda terbiasa berolahraga di pagi hari, Anda perlu mengidentifikasi apakah Anda perlu makan atau akan baik-baik saja tanpa makan terlebih dulu," kata Feller.
Ketika olahraga Anda merasa pusing, artinya perut memerlukan asupan makanan. Cobalah menyantap sepotong roti panggang atau buah pisang yang bisa jadi energi saat olahraga berlangsung. Jangan memaksakan olahraga dalam keadaan perut kosong.
Baca juga : Teh hingga Kopi, Mana yang Lebih Sehat Untuk Sarapan?
![]() |
Apalagi jika perut kosong akan menyebabkan kurang konsentrasi, menurunnya gula darah hingga melambatnya sistem metabolisme. Tidah perlu menu sarapan komplit yang rumit.
Shank menyarankan untuk mengasup segelas air putih dan makanan ringan seperti yogurt, telur rebus atau buah segar. "Makan makanan kecil bisa membantu tubuh menyesuaikan diri sebelum beraktivitas," pungkas Shank. (dvs/odi)